Pangkalpinang (13/10/2022) – Tiga Dosen Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung, Agci Hikmawati, M.Pd., Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd., serta Haiyudi, S.Pd., M.Ed., melakukan penyuluhan di Desa Ibul, Kec. Simpang Teritip, Kab. Bangka Barat pada Kamis, 13 Oktober 2022. Dosen Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) tersebut mengangkat tema Pendampingan dan Penyuluhan Keluarga Berkualitas Untuk Menumbuhkan Kesadaran Pentingnya Pendidikan di Desa Ibul, Kec. Simpang Teritip, Kab. Bangka Barat.
Dalam pelaksanaanya, program yang bertajuk Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) yang didukung penuh oleh Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ini bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Catatan Sipil dan Keluarga Berencana (DP3ACSKB) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan menggandeng Indah Yuniarti, S.Kom. sebagai Narasumber.
Persiapan sesaat sebelum acara dimulai di Aula Kantor Desa Ibul, Simpang Teritip, Bangka Barat, Kamis (13/10/2022)
Program pengabdian ini disambut langsung oleh bapak Badri, Kasi Pelayanan Desa Ibu. Adapun peserta yang ditargetkan adalah 25 orang yang terdiri dari kelompok usia pernikahan muda, sedang dan lama. “Kebetulan Pak Kades sedang cuti untuk Pilkades nanti, dan pelaksana tugas yaitu Sekretaris Desa sedang Dinas Luar” Ungkap Badri.
Sambutan oleh Kasi Pelayanan Desa Ibul, Kamis (13/10/2022)
Dalam pemaparannya, Indah menyampaikan materi terkait ketahanan keluarga yang diikuti dengan delapan fungsi keluarga. Salah satu dari delapan itu adalah fungsi sosialisasi dan pendidikan. “Dalam fungsi ini, keluarga menjadi tempat pertama pendidikan anak dimulai. Seharusnya, peran orang tua adalah memberikan contoh yang baik berupa tingkahlaku ataupun ucapan. Selain itu, contoh kecil lainnya adalah dengan menemani anak belajar” ungkap Indah di depan peserta.
Di sisi lain, Agci Hikmawati pertama-tama menyampaikan permohonan maaf karena salah satu anggota tim pengabdian tidak dapat hadir karena agenda lain yang tidak bisa ditinggalkan di Nusa Tenggara Timur, yaitu Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd,. Selanjutnya ia menyampaikan materi dari sisi pendidikan. Peranan keluarga yang sangat berpengaruh besar terhadap kesadaran pendidikan dari dalam diri anak. Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa di beberapa daerah, angka putus sekolah sangat tinggi salah satu penyebabnya adalah kurangnya perhatian orang tua terhadap pendidikan anak. “Ini di desa lain, bukan di desa Ibul, kejadian putus sekolah sangat besar, ada banyak penelitian yang mengatakan bahwa salah satu penyebab terjadinya hal tersebut karena orang tua yang kurang memperhatikan proses pendidikan anak di sekolah. Ada cerita menarik, orang tua terutama ibu-ibu, setiap sore kalau anak ayamnya belum pulang, sibuk dicari. Tapi saat anak belum pulang di sore hari menjelang maghrib, dibiarkan saja. Sekali lagi, ini di desa lain, bukan di Ibul” Ungkapnya sambil bercanda.
Hal senada juga disampaikan oleh Haiyudi. Dosen kelahiran Kepulauan Pongok tersebut menyampaikan pentingnya keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak. Hal ini mengingat banyaknya terjadi Bully yang terjadi di lingkungan baik sekolah maupun masyarakat. “Bapak, ibu ketahuilah bahwa Bully itu tidak hanya terjadi secara fisik, melainkan juga bisa masuk pada ranah mental anak. Kalau seandainya orang tua tidak sadar akan hal tersebut, dikhawatirkan akan memiliki dampak panjang. Salah satu penyebab anak malas-malasan ke sekolah adalah ketika ia merasa tidak nyaman terhadap bully. Maka komunikasi orang tua dengan anak harus dijaga dengan baik” ungkapnya.
Dalam sesi diskusi dan tanya jawab, beberapa peserta mengajukan pertanyaan yang membuat suasana dalam ruangan terasa sangat hangat. Tidak hanya itu, antusiasme peserta juga ditunjukkan melalui cerita terbuka terhadap beberapa permasalahan terkait dunia pendidikan anak (hyd)
Pernyataan: Berita serupa sudah terlebih dulu dimuat di kanal rakyatpos.com